Cerita Fiksi – Pernahkah kamu membaca novel? Tak sedikit novel di tulis berdasarkan cerita fiksi. Selain novel, contoh cerita fiksi juga bisa di temukan dalam cerita pendek, roman, dan naskah drama.
Secara garis besar, cerita fiksi adalah cerita yang di buat oleh pengarang yang tidak benar-benar berdasarkan kisah nyata atau kenyataan. Cerita fiksi sering kali mencakup unsur-unsur imajinatif seperti karakter, plot, dan setting yang di buat oleh pengarang, meskipun kadang-kadang cerita fiksi dapat mengambil inspirasi dari kehidupan nyata atau sejarah.
Cerita fiksi dapat di bagi menjadi beberapa genre seperti fiksi ilmiah, fantasi, misteri, roman, horor, dan banyak lagi. Setiap genre memiliki ciri khas dan konvensi yang berbeda yang membedakannya dari yang lain. Namun, semua cerita fiksi memiliki satu kesamaan yaitu, tidak terikat pada kisah atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata, sehingga pengarang memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi imajinasinya dan membuat cerita yang unik dan menarik.
Meskipun di sebut karangan, tak sedikit orang yang sulit menciptakan sebuah karya fiksi. Nah, ulasan berikut ini akan membantu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V fiksi bermakna cerita rekaan berupa roman, novel, dan sebagainya. Sedangkan cerita fiksi dalam buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 4 bermakna cerita yang tidak nyata dan bersifat khayalan atau imajinatif sesuai dengan imajinasi sang pengarang.
Banyak cerita fiksi yang di tulis berdasarkan kisah yang nyata. Namun sang pengarang hanya menggunakan kisah nyata itu menjadi landasan cerita yang kemudian mengubahnya sesuai imajinasinya.
Unsur Cerita Fiksi
Dalam cerita fiksi terdapat dua unsur yang membangun. Pertama unsur intrinsik dan kedua unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik sendiri memuat berbagai unsur lagi yakni tema, tokoh, latar, alur, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik terbagi menjadi beberapa unsur yakni kondisi masyarakat, pengaruh karya lain, dan psikologi.
Contoh Cerita Fiksi
Berikut contoh cerita fiksi yang di kutip melalui Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 4, 13 Mantra Menulis Fiksi, dan sumber lainnya.
1. Contoh Cerita Fiksi Malin Kundang
Alkisah, ada anak bernama Malin Kundang. Karena ingin hidup sukses, dirinya memutuskan untuk merantau. Di perantauan Malin Kundang menikahi seorang gadis yang kaya raya dan menjadi menantu gadis itu. Alhasil dirinya menjadi kaya raya dan sukses.
Saat telah sukses, dirinya kembali ke kampung halaman. Namun, ia menjadi anak durhaka sebab tidak mengakui sang Ibu dan mengusirnya. Ibunya pun berdoa agar Malin Kundang di kutuk menjadi sebuah batu karang. Hingga kini, batu tersebut masih berdiri di sebuah pantai.
2. Contoh Cerita Fiksi Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Merah dan Bawang Putih menceritakan seorang gadis bernama Bawang Putih yang memiliki sifat yang baik hati dan memiliki saudara tiri bernama Bawang Merah yang jahat.
Suatu hari, Bawang Putih mendapatkan sebuah labu berisi emas dari seorang nenek sihir. Melihat itu, Bawang Merah merasa iri dan serakah sehingga meminta juga. Sayang yang di dapatkan Bawang Merah malahan ular berbisa. Hal itu dikarenakan sifat jahat, iri, dan serah yang di miliki oleh Bawang Merah.
3. Contoh Cerita Fiksi Lutung Kasarung
Berkisah seorang putri cantik bernama Purbasari yang di usir dari istana. Pasalnya, sang Kakak iri kepada Purbasari yang di tunjuk menjadi ratu dan bukan dirinya.
Purbasari yang hidup di luar istana pun bertemu dengan seekor lutung. Ternyata, lutung tersebut merupakan jelmaan pangeran dari istana khayangan dan tengah mencari istri. Dari pertemuan itu, mereka pun bersama-sama mencari keadilan dengan merebut tahta kerajaan kembali.
4. Contoh Cerita Fiksi Sangkuriang
Pada zaman dahulu, ada sebuah cerita tentang seorang putri dari Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia memiliki seorang putra bernama Sangkuriang. Suatu hari, Sangkuriang sedang berburu dengan kapal tundanya. Sangkurian juga tidak mengetahui bahwa sang anjing itu adalah titisan dari Parlemen dan ayahnya.
Saat itu, Tumang tidak mau menuruti perintah pertandingan dengan São Courier. Kemudian Tumanga di dorong ke dalam hutan. sangkuriang kembali ke istana dan memberitahu ibunya. lALU Dayang Sumbi tiba-tiba marah dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok di tangannya.
Sangkuriang tersinggung dan kecewa dengan perlakuan ibunya dan memutuskan untuk mengembara. Setelah kejadian itu, ibunya merasa kasihan padanya. Lalu sang ibu selalu berdoa dan bertapa. Suatu ketika akhirnya para dewa memberi mukjizat dengan memberinya kecantikan yang abadi. Setelah bertahun tahun mengembara, Sangkuriang kemudian berniat untuk kembali ke istana, yakni ke tanah airnya sendiri.
Namun. rupanya keadaan kerajaan sudah berbeda dan telah berubah total sejak kepergian Sangkuriang dahulu. Sampai akhirnya ia bertemu gadis cantik dan sangat mempesona, yang ternyata adalah dayang sumbi (ibunya sendiri). Atas kecantikannya, Sangkuriang pun terpesona dan segera melamarnya. Suatu hari, Sangkuriang mengucapkan selamat tinggal pada perburuan dan memintanya untuk memangkas rambut calon suaminya.
Namun, Dayang Sumbing terkejut karena menemukan bahwa bekas luka di kepalanya identik dengan bekas luka putranya, dan ketika dia mengamatinya, itu sangat mirip. Setelah itu, Dayang Sumbing mencari cara untuk mengakhiri pernikahannya. Jika Ia ingin mengubur kisah tragisnya dengan sang anak, maka harus mengarungi sungai Citarum dan membuat penyeberangan sungai besar harus diselesaikan sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mengerjakan hal tersebut tidak sendiri, namun di bantu oleh para makhluk ghaib. Rupanya Dayang Sumbing mengintip atas pekerjaan Sangkuriang yang hampir selesai. Kemudian Dia memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain merah di sebelah timur kota agar terlihat terang. Melihat hal itu Sangkuriang mengira hari sudah pagi dan ia pun marah besar. Ia pun menendang sampan buatannya tersebut dengan kekuatannya hingga sampan raksasa tersebut tiba di sebuah gunung yang akhirnya gunung tersebut di beri nama tangkuban perahu.
5. Contoh Cerita Fiksi Danau Toba
Dahulu kala, di sebuah desa di Sumatera Utara. Hiduplah seorang petani bernama Toba. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap ladang dan mencari ikan.
Hal ini di lakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari, Toba pergi ke sungai di dekat rumahnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan, dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya.
Sambil menunggu kailnya di makan ikan, Toba berdoa, “Ya Allah, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat kemudian, kail yang telah di lemparkannya terlihat bergoyang-goyang. la segera menarik kailnya.
Petani tersebut sangat senang karena ternyata ikan yang di dapatkannya kali ini sangat besar. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, Toba sangat terkejut. Ternyata ikan yang di tangkapnya itu bisa berbicara!
“Tolong aku jangan dimakan Pak, biarkan aku hidup”, ucap ikan itu.
Tanpa banyak tanya, ikan tangkapannya itu langsung di kembalikan ke dalam sungai kembali. Selang beberapa menit, Toba terkejut. karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.”Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu,” kata si ikan.
“Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?” tanya Toba.
“Aku adalah seorang putri yang di kutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu.
“Terima kasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu. Sebagai imbalannya, aku bersedia kau jadikan istri,” kata wanita itu.
Tanpa pikir lama, petani itupun mengangguk. “Baiklah, saya setuju,” ucap Toba.
Namun, wanita ini mensyaratkan satu permintaan terakhirnya. “Kamu berjanji tidak boleh menceritakan asal-usul saya yang berasal dari seekor ikan,” kata calon istrinya itu.
“Jika janji itu di langgar, niscaya akan terjadi petaka yang sangat dahsyat,” ucapnya dengan tatapan serius.
Setelah beberapa bulan menikah, kebahagiaan Toba bertambah karena sang istri telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang di beri nama Samosir. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran orang-orang. Samosir selalu merasa lapar dan tidak pernah merasa kenyang.
Hingga suatu hari, dia mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Namun, tugas tersebut tidak di penuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya di lahap habis. Setelah itu, dia tertidur pulas di sebuah gubuk.
Karena sudah tidak tahan menahan lapar, Pak Toba yang berada di sawah langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, petani ini melihat anaknya sedang tertidur di gubug.
Pak Toba langsung membangunkan anaknya. “Hey Samosir, bangun!” teriaknya. Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya.
“Mana makanan buat Ayah?” tanya Pak Toba.
“Sudah habis kumakan,” jawab Samosir.
Mendengar hal tersebut, Pak Toba langsung memarahi anaknya. “Anak tidak tahu di untung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!” umpat Pak Toba tanpa sadar telah melanggar janji dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras di sertai dengan turunnya hujan dan petir. Air meluap sangat tinggi dan luas hingga membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya di kenal dengan nama Danau Toba.
6. Contoh Cerita Fiksi Legenda Rawa Pening
Mengisahkan tentang Baro Klinting, seekor naga, anak dari Endang Sawitri, putri Kepala Desa Ngasem. Karena sebuah kutukan, Endang Sawitri harus mengandung dan melahirkan seorang anak berwujud naga seorang diri.
Baro Klinting pun pergi ke Gunung Telomoyo untuk bertapa demi melepaskan diri dari kutukan sehingga dapat berubah wujud menjadi anak manusia pada umumnya. Ia bertapa dengan cara melilitkan tubuh naganya sampai ke puncak Gunung Telomoyo.
Malangnya, ada sekumpulan warga Desa Pathok yang tengah berburu tidak melihat wujud keseluruhan Baro Klinting. Mereka hanya melihat ekor Baro Klinting saja dan memotong-motong daging ekor Baro Klinting untuk di bawa pulang ke desa mereka. Baro Klinting yang telah berhasil dalam pertapaan dan berubah wujud menjadi seorang anak manusia pun mendatangi warga Pathok. Namun, keadaan tubuhnya yang lusuh dan penuh luka mengakibatkan penolakan warga.
Baro Klinting pun menantang warga mencabut sebatang lidi yang tertancap di tanah. Ajaibnya, tak seorang pun mampu mencabutnya, bahkan orang dewasa yang paling kekar sekalipun. Hanya Baro Klinting yang berhasil mencabut lidi itu.
7. Contoh Cerita Fiksi Si Kancil
Suatu hari, saat tengah berjemur di bawah terik matahari, Si Kancil merasa lapar. Dia pun membayangkan betapa nikmatnya kalau ada makanan kesukaannya yaitu mentimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya?
Si Kancil berpikir sejenak. Tiba-tiba Si Kancil melompat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo keluaaaaar….. Aku punya makanan untukmu…!!” seperti itulah si Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sungai yang dalam itu.
Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Siapa yang teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja.”
“Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu,” kata buaya kedua yang muncul bersamaan.
“Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Begini buaya, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini, makanya kalian harus keluar semua untuk menghabiskan daging-daging segar ini,” kata kancil.
Mendengar bahwa mereka akan di bagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua.
“Hei, teman-teman semua, ada makanan gratis nih! Ayo kita keluaaaar!” pemimpin dari buaya itu berteriak memberikan komando.
Tak berapa lama, muncul buaya-buaya dari dalam air.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana. Nanti aku akan menghitung satu persatu,” kata kancil.
Tanpa pikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata si Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil menghitung satu-satu buaya itu.
Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya-buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?”
“Sebenarnya aku hanya ingin menyeberangi sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat,” kata si Kancil.
“Haaaa!….huaaaaaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma di bohongi. Awas kau kancil ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu geram.
8. Contoh Cerita Fiksi Kelingking Sakti
Konon, di Kepulauan Riau terdapat sepasang suami-istri yang sangat miskin hidup di desa. Mereka mempunyai tiga orang anak laki laki bernama Salimbo, Ngah, dan Kelingking.
Saat Kelingking berusia 5 bulan, ibunya meninggal dunia. Sejak saat itu mereka tinggal berempat. Waktu terus berlalu. Kelingking sudah dewasa. Ia pun berniat merantau, dan menyampaikan niat tersebut pada ayahnya. Meskipun berat hati, sang ayah mengizinkannya.
Esoknya, dengan berbekal tujuh buah ketupat, berangkat lah Kelingking merantau. Selama dalam perjalanan, ia makan buah dan daun daunan yang di temuinya sehingga bekal ketupatnya masih utuh. Suatu siang, sampailah Kelingking di hutan lebat. Kemudian ia tertidur di bawah pohon rindang.
Dalam tidurnya, ia mendengar suara yang mengatakan, jika ia ingin menikah dengan seorang putri, ia harus untuk mengikatkan ketupatnya dengan akar tuba dan memasukkannya ke dalam sungai yang mengalir di hutan ini. Apabila air sungai itu sudah berbuih, berarti ikan besar di dalamnya sudah mati.
Lalu, ambil ikannya. Saat terbangun, Kelingking pun melaksanakan semua perintah dalam mimpinya. Sampai akhirnya ia mendapatkan ikan yang kemudian ia bakar dan makan sendiri hingga hanya kepala ikan yang tersisa. Setelah itu kelingking bingung karena tidak ada tanda-tanda kedatangan seorang putri.
Akhirnya, dengan kesal, ia menendang kepala ikan itu hingga melambung tinggi dan tidak memperdulikannya lagi. Ia pun melanjutkan pengembaraannya hingga sampai di sebuah kampung. Ternyata, di kampung itu, seorang raja sedang mengadakan sayembara untuk memindahkan kepala ikan yang mengganggu pemandangan istana.
Jika laki-laki, akan di nikahkan dengan putrinya, dan jika perempuan akan di angkat sebagai anaknya. Melihat kepala ikan itu, Kelingking merasa mengenalnya. Ia pun mendaftar kan diri. Tidak seorang pun yang mampu menggerakkannya hingga tibalah giliran Kelingking.
Semua orang mencemooh badannya yang kecil. Namun, dengan mudahnya ia mengangkat kepala ikan itu dan menguburnya di belakang istana. Ia pun berhak menikah dengan putri raja. Seluruh istana dan penduduk negeri berbahagia atas pernikahan tersebut. Kelingking pun tak lupa menjemput ayah dan kedua abangnya untuk tinggal bersama di istana.
9. Contoh Cerita Fiksi Singa dan Pemuda Baik
Di sebuah perkampungan hiduplah seorang pemuda miskin yang sebatang kara. Ia tidak memiliki harta apapun kecuali gubuk rapuh peninggalan orang tuanya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, pemuda tersebut selalu mencari kayu bakar di hutan.
Kemudian, kayu tersebut di jual atau di tukar dengan bahan pokok lainnya.Meski hidup serba kekurangan dan tidak memiliki siapa-siapa, pemuda tersebut sangat baik dan juga penyabar. Pada suatu hari saat mencari kayu bakar di hutan, ia mendengar suara auman keras di balik semak-semak.
Ternyata auman tersebut adalah berasal dari seekor singa yang sedang kesakitan. Dengan rasa cemas, ia pun menghampiri singa tersebut yang sedang kesakitan karena punggungnya tertusuk kayu. Dengan penuh rasa takut, pemuda tersebut menghampiri sang singa sambil menenangkannya dengan berkata.
“Tenanglah wahai raja hutan, aku tidak akan menyakitimu apalagi membunuhmu. Aku akan membantu melepaskan kayu yang tertancap di punggungmu.”
Mendengar perkataannya tersebut, singa pun terdiam seolah-olah ia mempersilahkan sang pemuda untuk menolongnya. Tak lama kemudian, kayu yang berada di punggung singa berhasil di cabut. Si pemuda langsung lari dengan cepat karena merasa takut di makan singa.
Ketika hendak kembali mencari kayu bakar, si pemuda tidak sengaja menabrak kereta milik raja hingga kereta tersebut terbalik. Meski sudah meminta maaf berkali-kali, raja tetap memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap pemuda tersebut dan memenjarakan dia.
Tapi sangat naas, karena sang pemuda setelah beberapa saat di penjara langsung di jatuhi hukuman mati dengan cara di masukan ke dalam kandang yang berisi hewan buas, lalu pada suatu malam si pemuda mendapatkan hukuman tersebut dan di masukkan ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas.
Dengan perasaan sedih dan pasrah sang pemuda merelakan dirinya untuk menjadi santapan binatang buas tersebut. Tetapi si pemuda sangat heran, karena binatang buas itu tidak menyentuhnya hanya diam saja dan tidak menyentuhnya.
Saat beranjak siang, baru pemuda tersebut bisa melihat binatang apa yang terdapat dalam kandang tersebut. Ternyata, binatang tersebut adalah singa yang telah ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa tersebut adalah binatang peliharaan kesayangan milik sang raja.
Kemudian pemuda itu bertanya pada sang singa. “Kenapa kau tidak mau mematuhi perintah raja untuk memakanku wahai singa?”
Dan singa pun menjawab pertanyaan tersebut, “Mana mungkin aku bisa menyakiti orang yang telah menyelamatkan nyawaku.”
10. Contoh Cerita Fiksi Pengembala yang Suka Berbohong (The Boy Who Cried Wolf)
Di sebuah desa, hidup seorang bocah lelaki yang riang dengan ayahnya. Ayah anak laki-laki itu memberi tahu dia bahwa dia sudah cukup umur untuk mengawasi domba ketika mereka merumput di ladang.
Setiap hari, ia harus membawa domba-domba itu ke ladang berumput dan mengawasinya saat mereka merumput. Namun, bocah itu tidak bahagia dan tidak ingin membawa domba ke ladang.
Dia ingin berlari dan bermain, tidak menonton domba yang membosankan merumput di lapangan. Jadi, dia memutuskan untuk bersenang-senang.
Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” sampai seluruh desa datang berlari membawa batu untuk mengusir serigala sebelum bisa memakan domba mana pun.
Ketika penduduk desa melihat bahwa tidak ada serigala, mereka bergumam tentang bagaimana bocah itu membuang waktu mereka.
Keesokan harinya, bocah itu berteriak sekali lagi, “Serigala! Serigala!” dan, sekali lagi, penduduk desa bergegas ke sana untuk mengusir serigala.
Bocah itu menertawakan ketakutan yang di sebabkannya. Kali ini, penduduk desa pergi dengan marah.
Hari ketiga, ketika anak lelaki itu naik ke bukit kecil, tiba-tiba dia melihat serigala menyerang domba-dombanya.
Dia berteriak sekeras yang dia bisa, “Serigala! Serigala! Serigala! “, Tetapi tidak ada satu pun penduduk desa yang datang untuk membantunya.
Penduduk desa berpikir bahwa dia mencoba membodohi mereka lagi dan tidak datang untuk menyelamatkannya atau domba-dombanya. Bocah itu kehilangan banyak domba pada hari itu, semua karena kejahilan dan sifatnya yang suka berbohong.
11. Contoh Cerita Fiksi Abu Nawas
Di sebuah negeri Timur Tengah tempatnya 1001 malam terjadi, ada seorang pemuda bernama Abu Nawas yang membuat geger warga kerajaan. Ia mengaku mau terbang kepada orang-orang namun tidak ada yang percaya padanya.
Sebab kabar Abu Nawas yang mau terbang sangat heboh, berita ini pun sampai ke telinga Baginda Raja. Baginda kemudian memerintahkan rakyatnya untuk berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan Abu Nawas yang mau terbang, jika ia tidak berhasil maka Abu akan di hukum karena berbohong.
Abu Nawas kemudian naik ke menara yang tinggi dan mengepak-ngepakkan tangannya seperti mau terbang. Baginda Raja pun jenuh menunggu dan memanggil Abu Nawas turun ke bawah dan bertanya kenapa tidak kunjung terbang?
Abu Nawas pun menjawab ia bilang hanya mau terbang, bukan bisa terbang. Mendengar hal ini pun Baginda tidak jadi menghukum Abu karena ia tidak berbohong.
12. Contoh Cerita Fiksi Tiga Sahabat Dikejar Anjing
Sendy, Rendy dan Ucum merupakan 3 sekawan yg tak jarang menghabiskan waktu mereka ketika sore hari buat bermain sepeda. Mereka selalu berkelana dan mencoba loka – loka baru buat di jelajahinya. Kalau istilah yang di sebut Doni, ini namanya petualangan misalnya seperti yang ada televisi.
Suatu sore, mereka kebingungan buat mencari rute baru yang ingin mereka coba jelajahi. Pasalnya, seluruh gang-gang dan rute kompleks di dekat rumah mereka telah mereka masuki semua. Budi pun memberi pandangan baru buat menjelajahi kompleks pabrik yang terdapat di luar kompleks perumahan. Pada awalnya, pandangan baru Budi ini tidaklah di setujui oleh Doni lantaran ibunya selalu berpesan supaya tidak bermain terlalu jauh dari kompleks perubahan.
Namun atas persetujuan SendydanRendy, Ucum pun akhirnya terpaksa ikut. Mereka bersepeda dengan riang dan merasa tertantang lantaran pertama kalinya bermain di luar kompleks mereka dan pergi relatif jauh. Saat mereka akan memasuki kompleks pabrik, tiba-tiba mereka mendengar bunyi gonggongan anjing yg sangat nyaring. Mereka berhenti dan melihat terdapat seekor anjing yg lehernya tidak terikat di belakang pohon.
Rupanya anjing ini merupakan anjing yg di pelihara pada dekat pabrik buat mengamankan pabrik pada saat hari Minggu. Sendy, Rendy, dan Ucumpun bergegas mengayuh sepeda sekuat energi lantaran anjing tadi berlari mengejar mereka. Mereka bertiga berteriak minta tolong dan mengayuh sepeda sekencang yang mereka bisa.
Hingga sampai di area kompleks perubahan mereka, untungnya anjing itu tidak lagi mengejar mereka. Ucum pun menyesal lantaran tidak mematuhi perintah ibunya.