Referensi adalah informasi yang di jadikan rujukan atau petunjuk dengan tujuan untuk mempertegas suatu pernyataan. Referensi selalu di temukan dalam karya tulis, terutama yang bersifat ilmiah dan membutuhkan data atau teori pendukung.
Nah, bagaimana penulisan referensi yang baik? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), referensi adalah sumber acuan, rujukan, petunjuk, atau buku-buku yang di anjurkan oleh dosen kepada mahasiswa untuk di baca.
Mengutip Suharno dalam Panduan Penulisan Analisis, Tanggapan, Permohonan, dan Karya Ilmiah di Bidang Perpajakan, referensi juga di artikan sebagai rangkaian kata yang di tuangkan ke dalam tulisan tentang berbagai informasi pada sebuah buku yang di tinjau.
Referensi diambil dari bahasa Inggris ‘refer to’ yang berarti merujuk pada atau ditujukan. Sehingga referensi juga merupakan rujukan yang terkait dengan sejumlah informasi pada buku atau sumber terkait. Bentuknya bisa berupa jurnal, artikel, surat kabar, majalah, video, maupun sumber-sumber dari internet.
Referensi yang digunakan sepatutnya kredibel dan terpercaya. Kredibilitas referensi biasanya diuji dalam proses evaluasi. Jika referensi yang digunakan ternyata tidak kredibel, maka akan berpengaruh juga pada kredibilitas karya tulis yang mengutip referensi tersebut.
Setelah memahami apa itu referensi, selanjutnya kita perlu memahami apa tujuan penggunaan referensi.
Tujuan Referensi
Susari Nugraheni dalam buku Mastering Academic Writing menyebutkan lima tujuan referensi, yakni:
- Memberikan informasi kepada pembaca bahwa tulisan didasarkan pada sumber yang benar dan dapat dipercaya.
- Menunjukkan bahwa penulis dapat menemukan dan menggunakan sumber yang kuat.
- Memperkuat argumen penulis.
- Menghargai karya orang lain yang dikutip sebagai referensi.
- Menghindari plagiarisme.
Sumber Referensi
Referensi bisa didapatkan dari berbagai sumber. Ninit Alfianika dalam Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia mengungkapkan sumber dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Sumber Primer
Sumber primer dapat berupa:
- Buku harian
- Tesis atau disertasi
- Laporan penelitian
- Hasil wawancara
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder dapat berupa:
- Ensiklopedia
- Kamus
- Laporan
- Indeks
- Abstrak
- Buku pegangan
- Textbook
3. Sumber Tersier
Sumber tersier dapat berupa:
- Indeks
- Abstrak
- Bibliografi
Jenis Referensi
Menyambung dari kategori sumber referensi di atas, jenis pun bisa dikatakan beragam. Ivan Wahyu Hidayat dalam Keterampilan Belajar (Study Skills) untuk Mahasiswa menjelaskan, sumberĀ bisa berupa:
- Atlas
- Kamus
- Ensiklopedia
- Tesaurus
- Almanak
- Manual
- Direktori
- Biografi
- Buku pegangan
Bentuk Penulisan Referensi
Setelah memahami berbagai jenis referensi, sekarang mari pelajari bentuk penulisan yang benar. Menuliskan dalam sebuah karya tulis dibedakan menurut sumber itu sendiri. Antara satu sumber dengan sumber lainnya tidak bisa disamaratakan. Berikut contohnya, mengutip diktat IPB.
1. Artikel Jurnal Bentuk Cetak
Formatnya adalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul Artikel. Nama Jurnal Ilmiah. Volume (edisi): halaman.
Contoh:
- Lord JC. 2010. Dietary stress increases the susceptibility of Tribolium castaneum to Beauveria bassiana. J Econ Entomol. 103(5):1542-1546.
- Herlinda S, Rosalina LP, Pujiastuti Y, Sodikin E, Rauf A. 2003. Populasi dan serangan Liriomyza sativae (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae), serta potensi parasitoidnya pada pertanaman ketimun. JHPT Trop. 6(2):73-81.
2. Artikel Jurnal Daring atau Online (dengan DOI)
Formatnya adalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Nama Jurnal Ilmiah [Internet]. Volume (edisi): halaman. Tersedia pada: URL. Nomor DOI.
Contoh:
- Lord JC. 2010. Dietary stress increases the susceptibility of Tribolium castaneum to Beauveria bassiana. J Econ Entomol [Internet]. 103(5):1542-1546. Tersedia pada: http://docserver.ingentaconnect.com/deliver/connect/00220493/v103n5/s4.pdf. DOI:10.1603/EC09311.
3. Artikel Jurnal Daring atau Online (tanpa DOI)
Formatnya adalah: Nama penulis.tahun terbit. Judul artikel. Nama Jurnal Ilmiah [Internet]. [Diunduh pada tahun bulan tanggal]; Volume (edisi): halaman. Tersedia pada: URL.
Contoh:
- Suryaningsih E. 2008. Penggunaan pestisida biorasional untuk mengendalikan hama dan penyakit penting pada tanaman kentang. J Hort. [Internet]. [diunduh 2011 Mar 13]; 18(4):435-445. Tersedia pada: http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/jurnal_pdf/148/Suryaningsih_biorasional_kentang_pdf.
4. Buku
Formatnya adalah: Pengarang [atau editor]. Tahun. Judul Buku. Ed ke-n (untuk edisi ke-2 dan seterusnya). Tempat publikasi: Nama penerbit.
Contoh:
- Shrine RL, Hermann CKF, Morril TC, Curtin DY, Fuson RC. 2004. The Systematic Identification of Organic Compounds. 8th Ed. New York (US): J Wiley.
- Rifai MA, Sakri A, editor. 1992. Bunga Rampai Metodologi Penelitian. Jakarta (ID): DP3M, Ditjen Dikti, Depdikbud.
- [CSE] Council of Science Editors, Style Manual Committee. 2006. Scientific Style and Format: The CSE Manual for Authors, Editors, and Publishers. 7th ed. Reston, Virginia (US): CSE.
5. Skripsi, Tesis, Disertasi
Formatnya adalah: Pengarang. Tahun. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama institusi.
Contoh:
- Octavianty Y. 2004. Preferensi peneluran Oxya spp. (Orthoptera: Acrididae) pada lima varietas talas (Colocasia esculenta [L.] Schott) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
6. Surat Kabar
Formatnya adalah: Pengarang. Tahun bulan tanggal terbit. Judul. Nama surat kabar. Informasi seksi (jika ada): nomor halaman awal dari artikel tersebut (nomor kolom).
Contoh:
- Maryoto A. 2005 Mar 19. Kebijakan pertanian di tengah arus perdagangan dunia. Kompas. Rubrik Opini: 43 (kolom 1-9).
7. Peta
Formatnya adalah: Area yang di wakili. Tahun terbit. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: Nama penerbit. Deskripsi fisik.
Contoh:
- Asia. 2000. Distribution maps of planet pests: Cricula trifenestrata [peta persebaran[. Map 601. Wallingford (UK): CABI. 1 lembar, berwarna.
8. Dokumen Peraturan Perundangan
Formatnya adalah: Nama lembaga. Tahun terbit. Judul peraturan perundangan. Tempat terbit: Nama penerbit.
Contoh:
- [RI] Presiden Republik Indonesia. 1995. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman. Jakarta (ID): RI.
9. Abstrak
Formatnya disesuaikan dengan jenis pustaka (artikel/skripsi/tesis/disertasi, dsb) dengan tambahan keterangan “[abstrak]” setelah judul artikel dan nomor abstrak di akhir pustaka.
Contoh:
- Sumarni G. 2005. Rayap perusak kayu dan upaya pencegahannya [abstrak]. Di dalam: Buku Panduan Seminar Nasional dan Pameran Pestisida Nabati III, 2005 Jul 21; Bogor. Bogor (ID): Balittro. hlm 2. Abstr MU-02.
Demikian penjelasan mengenai referensi, tujuan, jenis, hingga contoh penulisan yang benar dalam karya tulis. Semoga bermanfaat untuk penelitian Anda!